Profil sejarah julukan kota cianjur - Cianjur adalah nama sebuah kota kecamatan di Tatar Pasundan provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota kecamatan ini merupakan ibu kota Kabupaten Cianjur.
Cianjur pertama kali didirikan oleh Aria Wirata Nudatar dalam legenda masyarakat Cianjur, Kanjeng Dalem Aria wiratnudatar ini adalah Dalem (Bupati) petama sekaligus juga sebagai penyebar Agama Islam di Cianjur. Makam pendiri Cianjur saat ini sering dikunjungi oleh orang-orang baik dari dalam Kabupaten Cianjur maupun sekitarnya. Cianjur juga terkenal dengan manisan, beras yang wangi dan pulen dan juga makanan ringan lainnya, juga terkenal dengan tauco. Cianjur berhawa dingin disebelah utara dan sedang di sebelah selatan. Di sebelah utara berbatasan dengan Bogor, di selatan dengan Samudra Indonesia, di barat berbatasan dengan Sukabumi, di timur dengan Bandung dan Garut, dan di timur laut dengan Purwakarta. Di dalam daerah Cianjur terdapat Kota Bunga yang sering dikunjungi warga Jakarta untuk melepas lelah.
Salah satu istana keperesidenan terletak di Cianjur tepatnya di Cipanas, kecamatan di Cianjur terdiri dari. Cikadu,Sukaresmi,pagelaran, Cilaku, Warungkondang, Mande, Karang Tengah, Pacet, Cikalong Kulon, Cidaun, Sindang Barang, Naringgul, Cibeber, Campaka, Ciranjang, Bojongpicung, Sukanagara, dan Tanggeung.
Citra sebagai daerah agamis ini konon sudah terintis sejak Cianjur lahir sekitar tahun 1677 di mana wilayah Cianjur ini dibangun oleh para ulama dan santri tempo dulu yang gencar mengembangkan syiar Islam. Itulah sebabnya Cianjur juga sempat mendapat julukan gudang santri dan kyai sehingga mendapat julukan KOTA SANTRI.
Logo Cianjur jago |
Akhir-akhir ini Daerah Cianjur diwarnai dengan kata “CIANJUR JAGO”. Dari mulai kaos, mug, kalendar bahkan sampai mobil pun dihiasi logo seperti diatas.
Ayam jago merupakan ikon Kabupaten Cianjur. Ditambah dengan 3 pilarnya yaitu maos, mamaos dan maenpo.
Banyak orang yang belum tahu apa makna dari logo tersebut
Dilansir dari sebuah sosial media dengan nama irm_institute berikut makna nya :
“Jago” dalam kamus bahasa Indonesia berarti, ayam jantan, calon utama,orang yg terkemuka; pemuka; penganjur: juara; kampiun.
di atas rata-rata, mempunyai keunggulan, memiliki sifat kuat, tahan banting, berkarakter, serta memiliki mental yang tangguh dalam menghadapi tantangan, sekaligus memiliki sikap cepat, cermat, dan inovatif dalam merespon keadaan.
Sedangkan ‘Jagoan’ adalah orang yang memenangkan perlombaan, atw bisa mengalahkan lawan, menegakan keadilan, serta manusia unggulan yang dijadikan tumpuan serta panutan bagi kaum lemah dalam menghadapi segala tantangan.
Jagoan pasti mengandung makna fisik, psykis, sosiologis, atau bahkan politis.
Menafsir kata ‘Jago’ secara filosofis dlm konteks Ke-Cianjuran, bisa kita lihat dalam 3 pilar budaya adiluhung yakni ‘ngaos, mamaos, dan maenpo’.
Kondisi masyarakat cianjur yang tergambar dari 3 pilar budaya tersebut, menunjukan keseimbangan antara olah jiwa, olah rasa, dan olah raga.
Keseimbangan tersebut tercermin dari masyarakat nya yang ramah, tenggang rasa, toleran, saling membantu, menjungjung tinggi keindahan,
pelestari alam, pekerja keras dan memiliki ketaatan terhadap ajaran agama.
Slogan ‘Cianjur Jago’ bisa di tafsir juga dalam konteks ekonomi, paradigma yg dipakai bisa mengunakan parameter yang terukur serta bisa tercermin dari kondisi sosial masyarakatnya.
IRM berupaya makasimal mengejar target peningkatan daya beli, rata rata pendapatan rumah tangga, pemerataan pendapatan,erapan tenaga kerja, serta pertumbuhan ekonomi Cianjur yg meningkat dari tahun ke tahun.Data BPS memperlihatkan, penyumbang terbesar terhadap PDRB Cianjur adalah sektor pertanian, lalu perdagangan, parawisata(hotel dan restoran), jasa-jasa dll.
Melihat kondisi di atas, perbaikan infrastruktur merupakan hal prioritas.Infrastuktur jalan yang baik bisa memudahkan, mempercepat, dan menghubungkan sentra produksi ke pasar. dg jalan yang baik juga bisameningkatkan kunjungan dan membuka destinasi wisata baru.
Bidang insfraturktur lain misalnya perbaikan irigasi dan pembuatan embungjuga bisa membantu produktifitas hasil pertanian meningkat.Peran pemerintah juga sangat besar terhadap pelayanan dan penyediaan fasilitas pendidikan dan kesehatan. Pendidikan dan kesehatan adalah penopang dari sumber daya manusia yang unggul. Menekan angka kematian ibu hamil dan balita atau angka harapan hidup (AHH), penyediaan dan pemerataan faskes sampai ke pelosok
adalah upaya untuk menikatkan kualitas hidup masyarakat.
Di bidang pendidikan IRM konsern terhadap isu startegis soal Angka Melek Huruf (AMH) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS), indicator itulahyg dijadkan acuan terhadap kinerja pelayanan pendidikan, selain pemerataan fasilitas serta akses pendidikan.
Di bidang sosial keagamaan, sedang di galakan berbagai gerakan melalui berbagai program untuk me Refresh pemahaman dan meningkatkan kembali semangat keberagamaan.
Jadi slogan ‘Cianjur Jago’ yang sedang digelorakan bukan slogan tanpa makna, tetapi pesan yg dijadikan sumber inspirasi bagi aparaturmemperbaiki kinerja pelayanan serta sumber inspirasi masyarakat untuk melakukan hal yang terbaik demi Cianjur yang lebih maju dan agamis.
Tugu mamaos cianjur |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar